Deru Memecah Kesunyian

Keramaian semakin datang dekat
Lekat ku mamandang
Apalah arti semua ini
Hidup dalam lecutan cemeti manusia-manusia munafik
Beradu tajam lidah penuh lendir yang bau

Semakin ku berjalan
Semakin jauh pula ku tersesat
Lalu dimana

Dimana itu, sesuatu yang kurang di benak ini
Kukira disini                       
Pemuas dahaga semua amarah
Adu kerut kening serta urat leher jadi tren anyar
Masa kini

Kau ini ketinggalan jaman, nak
Tuntutan sebuah masa paling depan dan paling membuat pesimis
Kau salah mengartikan makna sebuah tetesan air
Yang suatu saat memercik membuat gaduh
Kau anggap biasa saja mangga yang tiba-tiba berubah mencadi kemuning

Nanar mataku mendengar suara tak berpenghuni
Kau sudah berjalan sampai sini

Tapakkanlah langkahmu
Mantapkan kakimu
Cahayakan sinar matamu
Biar kau dapat merasakan

Meskipun hanya bunyi hujan gerimis siang hari di tengah kemarau panjang
Teruslah
Menjadi kesejukan di tengah hembusan kering kerontang peradaban

Malang, 7 Februari 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu 17 April PMII

INILAH AKIBAT JOMBLO TERLALU LAMA DI KAMPUS