Ikhlas Membawa Berkah dan Meringankan Beban Hidup

Sebagai manusia yang meyakini dan mempercayai akan adanya tuhan (non-atheis), manusia pasti akan memeluk suatu agama dimana didalam agama tersebut akan menjalankan suatu ritus atau ibadah. Terlebih jika menjasi seorang muslim yang sangat menjaga akan sesuatu yang berkaitan dengan ibadah. Baik ibadah tersebut berupa ubudiyah atau muamalah, mahdhoh ataupun ghairu mahdhoh. Dalam menjalannyapun terdapat klasifikasi yang berupa syarat sah, syarat wajib, rukun, sampai hal-hal yang akan menggugurkan suatu ibadah.
Ibadah merupakan sarana manusia untuk mencapai keridhoan Allah swt. Umat islam diajarkan bahwa dalam melakukan segala perbuatan terlebih didalam ibadah agar menata hati dan niatnya. Sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh As-syaikhani Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa segala amal perbuatan tergantung pada niatnya. Amal akhirat jika diniatkan untuk mendapatkan dunia maka amalnya adalah amalan dunia, sebaliknya amal dunia jika diniatkan untuk mendaptkan akhirat maka amalnya akan menjadi amal akhirat. Islam begitu seriusnya membahas terkait ibadah sehingga ada perkatan ibadah tidak dilihat dari kuantitasnya melainkan dilihat dari kualitasnya. Diharapkan jika sang muslim dapat beribadah secara kuantitas dan kualitas akan menuai hasilnya di akhirat nanti seperti yang dijanjikan oleh Allah swt.
Dalam kaitannya dengan hati, ikhlas adalah syarat yang penting. Iklas akan memudahkan ibadah tersebut agar diterima oleh Allah. Menyitir dari petuah Kyai Baidlowo Muslich bahwa  menjalankan suatu ibadah apabila tidak disertai dengan keikhlasan diibaratkan seperti makan nasi yang ada kerikil didalamnya, apabila menggigit kerikil tersebut maka akan terasa tidak enek digigi dan terasa tidak enak lagi nasinya. Begitupun dengan ibadah yang tidak disertai dengan keikhlasan maka menjalankan suatu ibadah akan terasa berat dan menyakitkan. Padahal apabila dia menjalankan dengan sungguh-sungguh ibadah tersebut, sungguh sangat besar manfaatnya bagi tubuh baik lahir maupun batin.


Malang, 25 Agustus 2014

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu 17 April PMII

Gambar
Akulah embun tetesan tradisi Melawan matahari pecipta pelangi   Akulah puja tetesan sang wali Melumat kata menumbuk duri Engkau adalah mata air suci Bertahan iring arus globalisasi Engkau adalah bintang pemimpin negri Bekerja tabuh genderang demokrasi Wahai sejarah saksikan kami tegak berdiri Damaikan samudra Meluluhkan tirani Khidmadku untuk rakyat dan illahi Demi pertarungan yang kita perangi Dan pertempuran yang belum kita jalani 
Baca selengkapnya

INILAH AKIBAT JOMBLO TERLALU LAMA DI KAMPUS

Gambar
Munculnya aksi-aksi mahasiswa angkatan tua terhadap mahasiswa baru yang kurang memperhatikan hak-hak kemanusiaan, perlu ditilik dari sudut pandang lain. Analisis dari segi sosiologi dan psikologi terhadap lingkungan subjek sudah biasa dilakukan para akademisi, tetapi analisis subjek dari sisi personal tak kalah pentingnya. Apalagi, akhir dekade ini tuntutan prestasi akademik terhadap mahasiswa, menurut Widayanto (2012) menjadi salah satu penyebab turunnya minat mahasiswa dalam berorganisasi di kampus. Tradisi kehidupan kaum intelektual yang dulunya suka bersosialisasi dan komunal, condong menjadi individual. Maka dalam situasi ini, kondisi pembelajar yang masih jomblo perlu mendapat perhatian serius, sama seriusnya seperti tulisan ini.  Secara bahasa, belum ada kesepakatan yang cocok untuk memaknai kata jomblo, mungkin diperlukan adanya sidang isbat. Kata “jomblo” ada yang menyamakan dengan “jomlo” di KBBI yang berarti gadis tua. Namun jomblo lebih akrab dipahami sebagai...
Baca selengkapnya